SEDEKAH RUWAH DESA GIRING
saptopranowo 09 April 2020 09:38:41 WIB
DI TENGAH KERIUHAN WABAH COVID 19
WARGA DESA GIRING TETAP MELAKUKAN SEDEKAH RUWAH MANDIRI
Sedekah ruwah 2020, di Desa Giring.
Di tengah keriuhan wabah covid 19 yang melanda Indonesia khususnya di wilayah DIY, masyarakat Desa Giring mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing dan selalu menjaga diri akan bahaya penularan virus tersebut. Hal tersebut sesuai dengan arahan Bapak Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X, supaya masyarakat DIY tidak mealakukan perkumpulan – perkumpulan terlebih dahulu guna memutus penularan dan penyebaran virus covid 19.
Di tengah kehidupan bermasyarakat yang berbudaya, hal tersebut menjadi dilema. Seperti saat ini adalah bulan ruwah / sya’ban, masyarakat Desa Giring memiliki tradisi sedekah ruwah / ruwahan. Tradisi tersebut dimaknai sangat dalam oleh masyarakat Desa Giring, karena ruwah berarti ngluru arwah / mendoakan arwah – arwah pepunden yang telah meninggal. Tradisi tersebut memiliki tata cara yang unik di Desa Giring, karena biasanya warga akan memasak dan membuat makanan – makanan khusus untuk kenduri di setiap balai padukuhan dan saling dibagikan. Makanan – makanan yang dibuat dalam sedekah ruwah di Desa Giring diantaranya adalah :
Nasi tumpeng dengan berbagai lauk dan sayur seperti :
Gudhangan,
Telur / ingkung jago yang dimasak kukus rasa gurih,
Oseng yang biasanya cipir atau bahan lainnya,
Krupuk beras.
Apem,
Kolak,
Ketan,
Pisang.
Setelah dilakukan kenduri bersama, biasanya warga menuju makam pepunden yang didoakan kemudian membersihkan makam tersebut sekaligus nyekar (menaburkan bunga di makam yang dioakan). Selain sebagai sarana untuk mendoakan arwah, sedekah ruwah juga bermakna sebagai cara untuk saling berbagi dan sedekah dengan tujuan untuk menjaga kerukunan, persatuan, dan tenggangrasa antar warga di Desa Giring.
Tradisi sedekah ruwah bagi masyarakat Desa Giring sangat penting, sehingga hal ini menjadi dilema karena adanya social distancing. Akibat dilemma tersebut, Pemerintah Desa Giring dan Pengelola Desa Budaya Giring bersepakat agar tradisi ruwah dilakukan secara mandiri dan sendiri – sendiri oleh warga masing – masing. Sehingga warga Desa Giring tetap dapat melakukan tradisi ruwah dengan cara mandiri.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |